Thursday, August 13, 2009

Steve Jobs Visioner di Balik Kegemilangan Apple Inc.


Di tengah resesi global yang menggoyahkan berbagai perusahaan besar, ada satu perusahaan berbasis teknologi yang malah melonjak penjualannya. Apple Inc., perusahaan yang bergerak di bidang produk elektronik dan perangkat lunak dengan berbagai produk mutakhir dan inovatif seperti ponsel berlayar sentuh penuh iPhone, laptop super tipis MacBook Air, dan pemutar mp3 populer iPod. Penjualan produk-produk tersebut meroket hingga 15% justru di tengah krisis ekonomi global saat ini.

Keberhasilan Apple Inc. mengukir prestasi penjualan ini tidak didapat secara tiba-tiba, tetapi melalui visi luar biasa dan tangan dingin pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Apple inc., Steve Jobs (yang ketika tulisan ini diturunkan sedang beristirahat dari jabatannya karena masalah kesehatan).

Steve Jobs lahir pada 24 Februari 1955 di San Francisco, Amerika Serikat, dari pasangan Joanne Carole Schieble dan Abdulfattah Jandali. Namun kemudian, Steve diadopsi pasangan Paul dan Clara Jobs yang kemudian memberinya nama Steven Paul Jobs. Orang tua asli Steve membiarkan anak mereka diadopsi karena mereka menginginkan Steve bersekolah hingga jenjang universitas.

Steve mengenyam pendidikan menengahnya di Cupertino High School dan Homestead Highschool di Cupertino, California. Dia juga sering mendatangi kelas after school perusahaan Hawlett-Packard di Palo Alto, California. Di sana, Steve direkrut sebagai karyawan musim panas dan bertemu Steve Wozniak, seseorang yang nantinya akan bekerja bersama Steve membangun Apple Inc.

Pada tahun 1972, Steve lulus dari sekolah menengahnya dan melanjutkan pendidikannya ke Reed College di Portland, Oregon. Pada akhir semester pertamanya, Steve merasa bahwa pendidikan universitas tidak berguna untuknya dan dia memutuskan untuk drop out dari Reed College. Namun, meski memutuskan untuk drop out, Steve tetap menghadiri kelas-kelas yang menarik baginya. Salah satu kelas yang dihadirinya adalah kaligrafi --ilmu yang kelak akan sangat membantu Steve dalam membangun produk-produk terobosan Apple pada tahun 1980-an yaitu komputer dengan tampilan antarmuka berbasis grafis.

Di musim gugur 1974, Steve kembali ke California dan mulai bergabung dengan klub komputer Homebrew bersama dengan Steve Wozniak. Pada tahun 1976, Steve bersama Steve Wozniak mendirikan Apple Computer Inc. (di kemudian hari nama Apple Computer Inc. dipendekkan menjadi Apple Inc.) perusahaan yang membuat dan menjual Personal Computer, dengan bantuan dana dari A.C. Mike Markkula.

Awalnya, Steve bersama Steve Wozniak menjalankan Apple dari garasi rumah. Namun seiring dengan perjalanan waktu, bisnis Apple Computer terus berkembang. Karena perkembangannya yang signifikan, pada tahun 1983 Steve membujuk John Sculley, Chief Executive Officer (CEO) dari Pepsi Cola untuk berpindah ke Apple . Akhirnya, John Sculley menerima ajakan Steve untuk mengembangkan Apple. Pada tahun 1984, Steve bersama Apple merilis Macintosh: Komputer personal (Personal Computer) pertama dengan tampilan antarmuka berbasis grafis yang sukses di pasaran.

Meskipun Macintosh sukses besar ketika peluncurannya, mulai akhir 1984 terjadi masalah intern pada tubuh Apple yang menyebabkan Steve harus hengkang dari Apple.

Awalnya Steve depresi berat karena keadaan tersebut. Namun kemudian, Steve bangkit kembali dan mendirikan NexT, perusahaan yang bergerak di bidang komputer dengan teknologi yang lebih canggih dan membeli satu divisi komputer grafis dari Lucas Film dan mendirikan Pixar, perusahaan yang mengembangkan hardware canggih untuk urusan grafis. Namun, NexT gagal menembus pasar karena terlalu canggih dan mahal untuk kebanyakan pengguna.

Sepeninggal Steve, Apple terus mengalami kemunduran. Hingga akhirnya, secara tidak terduga Apple memutuskan untuk membeli NexT dan mengantarkan kembali Steve menjadi CEO Apple.

Sekembalinya Steve ke Apple, Steve melakukan berbagai perubahan signifikan demi mengejar target pendapatan perusahaan. Segudang kegemilangan yang dicapai berkat kegigihan dan visinya yang fantastis, Steve pun meraih banyak penghargaan.

No comments:

Post a Comment