Thursday, July 23, 2009

Douglas Engelbart, Penemu "Tikus Kecil" untuk Komputer

Siapakah tikus kecil yang selalu membantu pekerjaan kita menggunakan komputer? Biasanya ada dua tombol di kiri dan kanannya dan ada roda yang dapat diputar di antara kedua tombol itu. Tentu setiap orang yang pernah memegang komputer tahu jawabannya. Ya, itulah mouse atau lazim disebut tetikus. Peranti kecil yang menyertai papan ketik komputer (keyboard), berguna untuk navigasi cursor di layar komputer.

Nama Douglas Engelbart tidak terlalu terkenal dibandingkan dengan Bill Gates atau Steve Jobs, Douglas. Padahal, baik PC (personal computer) - yang memakai Windows- maupun Apple Macintosh, sama-sama menggunakan peranti buatan Douglas ini.

Tetikus diciptakan sebagai suatu temuan sampingan dari projek lain yang lebih ambisius, augmenting human intellect, yaitu projek untuk meningkatkan kemampuan intelektual manusia dengan bantuan komputer. Dalam projek itu, dipertimbangkan alat yang dapat mempermudah interaksi manusia dengan komputer melalui alat yang dapat menggerak-gerakkan penunjuk di sepanjang layar. Dengan alat ini diharapkan interaksi antara manusia dan komputer menjadi lebih alamiah sehingga komputer dapat digunakan secara optimal untuk memecahkan masalah manusia.

Pada saat itu, sudah terdapat beberapa jenis alat yang dapat menggerak-gerakkan penunjuk di layar, seperti lampu pena (pen light) dan juga joystick. Namun, Engelbart tidak puas dengan alat-alat ini. Dia mencoba untuk memetakan karakteristik-karakteristik dari alat penunjuk yang telah ada dan melihat suatu alat yang belum ada dalam peta itu, yaitu tetikus. Penemuan pun telah lahir.

Douglas tidak mengingat siapa yang memberi nama mouse pada alat ciptaannya itu. Yang jelas, alat dengan kabel yang memanjang dari belakang itu memang mirip tikus dan setiap orang di laboratorium tempat Douglas bekerja memanggil alat tersebut mouse.

Douglas Engelbart lahir pada 30 Januari 1925 di Oregon, Amerika Serikat. Douglas adalah bungsu dari 3 bersaudara anak pasangan Carl Louis Engelbart dan Gladys Charlotte Amelia Munson Engelbart.

Setelah lulus dari sekolah menengah Douglas masuk ke Oregon State University. Namun, pada Perang Dunia ke-2, dia masuk angkatan laut dan menjadi teknisi radar di Filipina selama dua tahun. Pada masa itulah, Douglas membaca buku yang memberi inspirasi kepadanya: As We May Think, buku karya Vannevar Bush. Dia kemudian pulang ke Oregon State University dan menyelesaikan kuliah sarjananya di jurusan teknik elektro pada tahun 1948. Selain itu, dia juga menyelesaikan sarjana di University of California Berkeley, dan mendapat gelar B. Eng pada tahun 1952, lalu mendapat gelar Ph.D. di bidang teknik elektro dan ilmu komputer (EECS - Electrical Engineering and Computer Science) 3 tahun kemudian.

Setelah menyelesaikan studi doktoralnya, Douglas tinggal di Berkeley untuk mengajar. Namun hanya berlangsung satu tahun. Douglas kemudian merencanakan perusahaan Digital Techniques. Perusahaan ini bertujuan untuk mengomersialkan hasil kerja doktoralnya dalam bidang alat penyimpanan (storage device). Namun, perusahaan ini pun hanya bertahan setahun dan Douglas pun berpindah ke Stanford Research Institute (SRI).

Di SRI, Douglas mematenkan dua belas paten atas nama dirinya. Douglas mengajukan proposal untuk membuat projek yang diberi nama "Augmenting Human Intellect: A Conceptual Framwork". Projek ini berhasil mendapat dana dari ARPA (Advanced Research Projects Agency), agen pemerintah Amerika Serikat di bawah Departemen Pertahanan yang bertujuan untuk pengembangan teknologi baru untuk kepentingan militer. Dengan dana itu, Douglas mendirikan suatu laboratorium sendiri di SRI yang ia beri nama ARC (Augmentation Research Center) .

Pada 1967, Douglas menciptakan barang yang ia deskripsikan sebagai "indikator posisi X-Y untuk sistem display". Barang inilah yang kemudian diberi nama mouse. Douglas mengembangkan ini bersama teman sejawatnya, Bill English. Bill lah yang mengerjakan bagian perangkat keras dari tetikus ini.

Meskipun tetikus ditemukan oleh Douglas, namun ia tak pernah menerima royalti dari penemuannya itu. Pada suatu wawancara, Douglas berkata bahwa "SRI telah mematenkannya, tetapi mereka tidak tahu nilai dari barang ini. Beberapa tahun kemudian mereka melisensikannya kepada Apple seharga 40.000 dolar."

Setelah kepemimpinan ARC diserahkan kepada Bertram Raphael dan kepemilikannya diserahkan pada perusahaan yang bernama Tymshare, lalu McDonnell Douglas, Douglas pun pensiun pada tahun 1986.

Setelah pensiun, bersama putrinya Christian Engelbert, Douglas mendirikan Bootstrap Institute dengan dana yang tidak terlalu besar dan menyelenggarakan seminar manajemen tiga setengah hari di Stanford University di sepanjang tahun 1989-2000 yang tampaknya berhasil menginspirasi banyak peserta seminar tersebut.

Sekarang, Douglas adalah Bapak Emeritus pada Douglas Engelbart Institute. Sedangkan putrinya menjabat Direktur Eksekutif . Pada tahun 2005, Douglas menerima dana penelitian dari Natioanl Science Foundation untuk projek open source yang diberi nama HyperScope. Pada 9 Desember 2008, Douglas dianugerahi kehormatan pada "Mother of All Demos" yang ke-40, kegiatan yang dibuat oleh SRI International.

Wednesday, July 15, 2009

PIERROT BOLNEZE



Pierrot adalah "world class clown" (badut kelas dunia) yang menjadi judge roti pada Monaco Cup, berumur 22 tahun. Ia dapat berbicara dalam 135 bahasa yang berbeda, dan ia juga dapat mengopi dirinya menjadi ratusan, dan melakukan segala yang menakjubkan sebagai seorang badut. Sebenarnya Pierrot adalah pewaris kerajaan Monaco. Ia menurut rahasia Monaco harus tinggal di rumah penduduk biasa selama kecilnya, namun orang tua yang diharuskan mengasuhnya melarikan diri dan membawa lari uang tunjangan dan meninggalkannya di sirkus Quedam. Orang tua yang melarikan diri tadi bunuh diri, sehingga ia diangkat untuk bekerja di Quedam.

Ibunya yang sebenarnya adalah ratu Monaco meninggal sewaktu melahirkannya. Sewaktu kemenangan Kawachi di final (Kawachi Final Victory) reaksinya mengakibatkan Pierrot terluka. Raja Monaco yang menemukan bahwa Pierrot memiliki golongan darah "Bombay" yang sama dengannya, maka raja Monaco mendonorkan darah padanya dan meninggal. Di surga (tempat yang sama dengan Kuroyanagi) ia berbicara terakhir kali dengan ayahnya sebelum ayahnya meninggal. Setelah itu ia dinamai "Pangeran Ajaib" dan tim Jepang (Kazuma Azuma) dan Amerika (Shadow White) pada final berusaha membuat roti untuk mempertemukan Pierrot dengan orang tuanya. Akhirnya Japan #61 Azuma membawa Pierrot ke masa lampau. Pierrot menyelamatkan ibunya dan mengubah sejarah tentang dirinya sehingga ayah dan ibunya tetap hidup setelah reaksinya berakhir.

Saat Pierrot menerima donor darah dari Raja Monaco (King Leonheart XIV), tiga orang Polisi Rahasia Monaco (yang menyamar menjadi Tim Mesir saat Monaco Cup berlangsung) mengatakan bahwa ada kemungkinan Pierrot adalah Leol, anak dari Raja Monaco dan Istrinya yang hilang bersama orang tuanya, dan juga orang yang akan dinobatkan menjadi Raja Monaco yang berikutnya, yaitu Leonheart XV. Kuroyanagi juga menyimpulkan bahwa tidak ada yang sama sekali orang yang ingin mendonorkan darahnya kecuali jika orang tuanya memberikan gen-nya sendiri sehingga dia berpikir bahwa Pierrot adalah anak dari Raja Monaco yang hilang.

Monday, July 13, 2009

ULQUIORRA SCHIFFER

Nama Ulquiorra diadaptasi sang penulis cerita dari nama seorang designer furniture terkenal dunia yaitu Ulquiorra Patricia. Ehm, Ulquiorra (baca: Ulkiora) adalah salah satu Top Espada (petinggi Espada) dengan no.4 yang analitikal dan maen strategi abis. Topeng hollownya terletak di sisi kepala bagian kiri, hollow-holenya tepat di bawah leher, rambutnya hitam, matanya hijau terang, kulitnya putih pure, pake eye-liner hijau, badannya terbilang ideal-kurus, setelan espadanya adalah seragam, rapi dan bias dibilang prince style. Tampilan visualnya aneh, punya karakter supercool, calm persona dan melankolis. Tapi jangan salah, kalo uda bertarung sih totally changes jadi karakter yang 100% sadis. Ciri khas gaya membunuhnya adalah melubangi bawah leher lawan dengan tangan kosongnya sama seperti hollow-hole yg dia. Ciri khas mengerikannya yg lain adalah dia bisa ngeluarin bola matanya terus dia pecahkan sendiri sehingga orang di sekitarnya bisa melihat apa yg udah dia liat sebelumnya

Dialah Espada yg pertama muncul ke bumi, tepatnya pada episode 113. Kemudian di episode-episode selanjutnya, dia mulai melancarkan strategi-strategi analitikal sampai akhirnya menculik Orihime Inoue. Dia Espada yang udah kelihatan jelas paling berbakti sama Aizen. Dalam gaya bertarungnya Ulquiorra itu cepat, gak bertele-tele, kategori defender yang hebat dan saking hebatnya dia, pedangnya nyaris gak pernah dipake, tangan kosong, termasuk pas ngelawan Ichigo (sang tokoh utama) di episode 162. Udah tau pedang Ichigo segede-gede gaban, belum lagi saat itu Ichigo dalam kondisi kekuatan maksimalnya (jadi vaizard) pokoknya habis2an deh sampai akhirnya ngeluarin getsuga tenshou….Ulquiorra menahan itu semua dengan tangan kosongnya.

Ulquiorra is very smart. Gak gegabah dalam bertindak (Slow). Tidak pernah terlihat menyakiti cewek. Terus kalo diperhatiin, Ulquiorra itu kayak hamster, gampang kagetan. Hmm.. walo stylenya mengerikan, menyebalkan sebagai antagonis, sadis,. Yang bikin broken heart udah jelas pas dia culik Orihime Inoue. Gila dong~ dia yang dikasih tugas sama Aizen untuk menjaga Orihime dengan baik. Dan dia selalu menyebut Orihime dengan ‘Onna..’ huhhhh. Menculiknya juga secara ‘halus’ hanya dengan kata2, jadi seolah Orihime yang menculik dirinya sendiri. Dan suatu ketika, saat Orihime nampar dia……… dia……. diem aja (dikirain bakal disiksa/digimanain gtu –malah jadi Aq yg deg2an- fyuh~ ). Disebutkan di Manga kalo Ulquiorra juga pernah bilang cantik terang-terangan pada Orihime..